Ngapain Nulis?

Motivasi menulis bisa beragam dan berbeda antar masing-masing penulis. Dalam tulisan ini ditulis beberapa diantaranya. Silakan ditambahkan di kolom komentar, jika motivasi Anda menulis belum tercantum dalam tulisan ini.

Pertama, mengabadikan kenangan. Salah satu kata-kata bijak yang terkait dengan kepenulisan adalah:

Jika Anda bukan Pangeran (anak seorang Raja/Sultan), maka menulislah.

Kedua, mendapatkan passive income. Setiap kali buku Anda dicetak ulang dan laku di pasaran, maka Anda berhak mendapat royalti.

Ketiga, mengemukakan ide atau gagasan.

Kaidah dalam Penulisan Ilmiah

Saya mencantumkan sejumlah kaidah penulisan, berdasarkan pengalaman sebagai Dosen Pembimbing penulisan karya ilmiah oleh mahasiswa, berupa proposal, laporan, artikel ilmiah, dan skripsi.

Gunakan kosakata bahasa Indonesia baku, bukan kosakata bahasa prokem (slank).

Sebisa mungkin, gunakan format penulisan kalimat yang mengandung unsur-unsur: S – P – O – K.

Kosakata selain kosakata Bahasa Indonaesia, dicetak miring (italic). Dalam hal ini, termasuk bahasa daerah dan bahasa asing. Sebagai contoh: nggak, blog, dll.

Jangan memulai kalimat dengan bilangan, seperti “6 dari 10 peserta …”. Ganti dengan ‘penyebutan’nya, misalnya “Enam dari sepuluh peserta …”.

Satu Paragraf Satu Ide (SPSI)

Suatu artikel atau tulisan, secara umum terdiri atas ‘judul’ dan ‘isi’. Isi tulisan dapat berupa paragraf atau daftar (list ), baik daftar terurut
(ordered list) atau tak-terurut (unordered list).

Suatu paragraf (atau alinea) terdiri dari rangkaian yang padu dari beberapa kalimat. Paragraf bisa pendek, hanya terdiri dari sedikit kalimat. Bisa sangat panjang, terdiri dari banyak kalimat.

Intinya, secara ideal, satu paragraf hanya memuat satu ide (atau gagasan). Bukan terletak pada panjang pendeknya.

Sebagai contoh, Anda menulis suatu paragraf. Ketika Anda menulis suatu kalimat baru, coba Anda perhatikan, apakah kalimat baru tersebut masih memuat ide yang sama dengan kalimat sebelumnya? Jika ya, lanjutkan penulisan paragraf Anda. Sebaliknya jika tidak, Anda bisa memotongnya dan meletakkannya sebagai awal paragraf baru. Nggak masalah, paragraf sebelumnya masih pendek.

Lima We Satu Ha

Salah satu prinsip dasar dalam menulis adalah konten tulisan Anda seyogyanya memenuhi atau memuat lima we dan satu ha, yaitu:

  • What (Apa)
  • Who (Siapa)
  • When (Kapan)
  • Where (Dimana)
  • Why (Mengapa)
  • How (Bagaimana)

Sebagai contoh, jika Anda diminta untuk menulis laporan kegiatan Pelatihan Penulisan Blog.

What

Pertama, Anda perlu mencantumkan ‘judul’ kegiatan, yaitu pelatihan penulisan blog. Tambahkan juga tema kegiatan. Lebih lanjut, Anda bisa menguraikan apa pengertian blog, yaitu berawal dari web dan log.

Anda bisa menelisik lebih jauh ‘apa-apa’ yang lain, yang perlu diuraikan.

Who

Kedua, tuliskan siapa saja yang terlibat. Ustadz Santoso selaku penggagas kegiatan, dan Ustadz Heru Mulyadi selaku owner blog Rumah Kita, dimana tulisan Anda akan di-online-kan.

Tuliskan juga jumlah peserta kegiatan, siapa saja mereka.

When

Ketiga, tuliskan kapan kegiatan dilaksanakan: Minggu, 21 April 2019. Dimulai pukul berapa dan selesai pukul berapa? Uraikan secara detil, kegiatan dari menit ke menit.

Where

Keempat, tuliskan dimana kegiatan dilaksanakan: Rumah Tahfidh Rooghibul Qur’an. Ceritakan lebih lanjut mengenai Rooghibul Qur’an. Sebagai nilai tambah, cantumkan alamat lokasi kegiatan (share location) menggunakan aplikasi Google Maps (https://maps.google.com).

Why

Kelima, mengapa kegiatan ini dilaksanakan? Apa latar belakangnya? Apa tujuannya? Silakan lakukan interview dengan penggagas kegiatan ini, yaitu Ustadz Santoso.

How

Keenam, bagaimana kegiatan ini berlangsung? Tuliskan mulai dari
persiapan hingga pelaksanaan-nya.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, tuliskan pengalaman Anda dalam menghafal Al Qur’an. Uraikan masing-masing secara personal (orang-perorang). Gak perlu saling mencontek ya.

Kapan Anda mulai melakukannya? Siapa saja yang berperan dalam proses tersebut? Mengapa Anda melakukannya? Apa motivasi Anda? Dimana saja Anda melakukannya?

Silakan tambah pertanyaan lain untuk mengeksplor jawaban Anda.

Nulis Buku Bareng-Bareng

Salah satu kiat agar tulisan Anda bisa dengan segera dipublikasikan dalam format buku yaitu dengan nulis buku bareng-bareng dalam suatu buku antologi (kumpulan tulisan dari beberapa penulis).

Nulis buku bareng-bareng juga bisa dijadikan solusi bagi Anda yang belum terlalu pede untuk nulis buku sendirian sebagai penulis tunggal. Belum terlalu pede dalam hal kemampuan menulis dan dalam hal pemasaran buku nantinya.

Salah satu contoh, buku antologi mengenai kepenulisan, dimana salah satu artikel merupakan tulisan saya (di halaman 61) adalah Buku Menulis Enjoy-enjoy Sajalah yang diprakarsai oleh Ersis Warmansyah Abbas (https://www.facebook.com/ersis.abbas).

Ngeblog via Smartphone

Untuk lebih memudahkan penulisan konten blog, Anda bisa memanfaatkan sejumlah aplikasi. Anda bisa searching di Google Play Store dengan kata kunci (keyword) yang sesuai.

Namun, karena setelah mengikuti pelatihan penulisan blog, Anda diharapkan menjadi penulis di blog Rooghibul Qur’an(https://rumahkita.or.id/rooghibulquran/), yang dibangun berbasis engine WordPress, maka saya menyarankan untuk menginstal aplikasi WordPress dari Google Play Store. Silakan klik tautan (link) berikut (
https://play.google.com/store/apps/details?id=org.wordpress.android).

Silakan ikuti petunjuk instalasi hingga seluruh tahapan instalasi selesai.

Nulis Puisi

Artikel ini ditulis khusus bagi peserta Pelatihan Penulisan di Rumah Tahfidz Rooghibul Qur’an, pada Minggu, 21 April 2019. Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini.

Sebagai contoh, saya tulis ulang salah satu puisi saya, AADS yang dimuat dalam Buku Antologi Puisi: Timur Jawa: Balada Tanah Takat (tepatnya di halaman 26), yang diprakarsai oleh Forum Sastra Timur Jawa (https://www.facebook.com/groups/1566664516991929/) dan diterbitkan oleh Balai Bahasa Jawa Timur (https://www.facebook.com/balaibahasajatim/).

Cover Buku Antologi Puisi

AADS

oleh: Edy Jo

aku sri tanjung, bukanlah sinta

kau sidapeksa, bukan rama

dan dia sulahkrama, bukan rahwana

biarpun sinta serupa sri tanjung

terperangkap cinta lelaki gandrung

yang mencinta dengan mengungkung

elokku tlah mengesima sulahkrama

laksana sinta memesona rahwana

memicu cinta yang menggelapkan mata

memainkan rasa dengan kuasa

memperdaya dengan tipu daya

meminang pengantin dengan paksa

aku memilih setia pada sidapeksa

sebagaimana sinta memilih rama

bertahan pada janji setia

sebilah keris yang mengiris

tak mengalirkan darah amis

menepis ragumu yang terkikis

bukan perih luka nganga

melainkan perih lara rasa

selaksa setia berujung binasa

aku tak serupa sinta, menepi dari kobar api

melainkan larut dilarung tirta suci

berpadu setiaku abadi, Banyuwangi

Nulis itu Bukan Soal Bisa atau Nggak, tapi Mau apa Nggak?

Saya seorang Dosen Peneliti di Universitas Jember, mengampu di program studi pendidikan matematika.

Beberapa percikan ide saya yang lain bisa ditelusuri di laman Kompasiana (https://www.kompasiana.com/edyjo) dan Catatan (Note) di media sosial Facebook (https://fb.me/EdyJo).

Ngeblog yuk!

Pertama, silakan kamu login ke laman
https://rumahkita.or.id/rooghibulquran/wp-admin/

Kedua, masukkan username dan password. Ssetelah itu, kamu akan dibawa ke laman Admin.

Ketiga, di Dashboard laman Admin sebelah kiri terdapat beberapa menu, diantaranya: Pos, Media, Laman, Tampilan, dll.

Nulis Artikel

Pertama, klik menu Pos, lalu klik sub menu Tambah Baru.

Setelah itu anda akan menemukan 2 kolom, yaitu kolom judul dan juga kolom isi.

Kedua, tulislah judul artikel yang akan anda tulis.

Ketiga klik pada kolom isi untuk menuliskan artikel yang hendak ditulis.

Keempat, untuk menambahkan gambar, audio, dll anda bisa menekan tombol + yang ada pada bagian atas kalimat.

WhatsApp chat