Jangan Biarkan Pohon Tumbang Meratakan Hidup Mereka

Sekitar pukul 6 pagi, Selasa (8/12), tiupan angin kencang telah menumbangkan sebatang Pohon Kas, atau lebih dikenal sebagai Pohon Mikemmian oleh masyarakat setempat. Diduga akar pohonnya telah rapuh karena tumbuh di tepi sungai yang sempat longsor beberapa tahun yang lalu.

Pohon tumbang menimpa 2 rumah warga hingga rata tanah di Kampung Templek, tepatnya di gang seberang Polres Bondowoso, di Jalan Veteran. Satu keluarga lansia dan satu lagi keluarga muda yang memiliki bayi berusia 2 bulan.

Saat ini, kedua keluarga yang terdampak telah mengungsi untuk sementara ke kediaman keluarga terdekat.

Untungnya tidak ada korban jiwa. Namun demikian, kedua keluarga membutuhkan biaya untuk membangun rumah pengganti. Di samping itu saat ini mereka membutuhkan beberapa hal yang mendesak, yaitu:

+ Sembako untuk menyambung hidup selama mengungsi,
+ Pakaian pantas pakai
+ Kebutuhan bayi dan lansia
+ Biaya kontrak rumah selama rumah permanen belum jadi

Back to Basic

Seminggu yang lalu atau lebih, saya menerima kiriman foto dari istri, foto kafe di Karangmelok, Tamanan. Kebetulan rumah mertua istri di tetangga desa Karangmelok. Iya, maksudnya kediaman orangtua saya.

Untungnya, foto yang dikirim merupakan hasil screenshot dari posting di Instagram. Untungnya lagi, nama akun yang memposting foto jelas terbaca, @karangmelok_village. Sayapun mengirim direct message ke pengelola akun.

Singkat kata, saya terhubung dengan pengelola akun. Ternyata, mereka adalah mahasiswa saya di Universitas Jember yang sedang melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata alias KKN di Desa Karangmelok.

Info singkat yang saya peroleh, lokasi di Dusun Krajan, tepat di seberang Masjid. Kafe baru saja di launching pada 15 Februari 2020.

Pantas saja, ketika tiga semester yang lalu, saya membimbing mahasiswa KKN di Kecamatan Tamanan, dan mengadakan kegiatan Persuli (Pertemuan Seminggu Sekali) di Balai Desa Karangmelok, mahasiswa tidak menceritakan tentang keberadaan KAVE.
Mereka hanya melaporkan salah satu usaha Bumdes di bidang produksi air minum kemasan dan tepung beras organik.

Karena penasaran, saya hunting informasi terkait siapa pengelolanya ke Grup WhatsApp Alumni SMP Tamanan dan langsung japri ke teman-teman sekolah (SMP) yang tinggal di Karangmelok.

Beberapa informasi yang saya peroleh, sebagai berikut. Namanya KAVE, singkatan dari Karangmelok Village Education. Pengelolanya Bumdes, Badan Usaha Milik Desa. Sedangkan pengelola operasional hariannya ada Ervin Andriani. Namanya gak asing, karena dia adalah adik kelas ketika SMP. Kakaknya, Indrawati, adalah teman kuliah satu fakultas di FKIP, Universitas Jember. Beda program studi. Saya Prodi Pendidikan Matematika, Iin -panggilannya- Prodi Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

Sebenarnya, kami masih bersaudara, karena leluhur kami, sama.

Setelah mendapat nomor handphonenya, sayapun say hello. Saya mengirim link profil Facebook https://fb.me/EdyJo. Alhamdulillah, Ervin masih ingat, sama saudaranya.

Sebagai pengelola, Ervin sangat welcome. Untuk berbagi informasi global, dia mengirim foto berikut:

Dan video berikut:

Video Profil KAVE

Terus terang, kami jarang bertemu, karena saya tinggal di sekitar Kampus Unej, Jember dan jarang mudik. Kecuali untuk silaturahim pada Ibu.

Kebetulan, besok Minggu pagi saya diundang untuk menghadiri acara Sholawatan bareng teman-teman Alumni SMP di Tamanan. Saya menawarkan diri untuk membantu memviralkan dengan menampilkan profil KAVE di Blog Bondowoso Rumah Kita https://RumahKita.Or.Id

Setelah mendapat persetujuan, saya kontak Tim Rumah Kita. InsyaAllah kami akan melakukan liputan besok siang.

Unjuk Aksi Ekskul

Spasa Performance

Minggu, 1 Desember 2019 pukul 7.30 pagi, saya bersama keluarga around-around di LA, maksudnya ter-muter di Lon-Alon Bondowoso. Suasana relatif rame, karena sedang berlangsung kegiatan masyarakat untuk mengisi Car Free Day (CFD).

Kegiatan masyarakat beragam, mulai dari berolahraga –dengan berjalan kaki atau jogging, sekedar mengeluarkan keringat, dilanjutkan dengan sarapan pagi, baik makanan ringan maupun makanan berat.

Ketika mencapai sisi utara LA, tepatnya di depan SMP Negeri 1 Bondowoso, kami disuguhi performance adik-adik siswa yang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler atau lebih dikenal ekskul, baik ekskul seni maupun olahraga.

Informasi dari komite sekolah yang kami temui, kegiatan ini telah rutin diadakan setiap Minggu pagi oleh Ekskul-ekskul Spasa (SMP Negeri 1 Bondowoso). Disamping sebagai ajang latihan, juga sekaligus unjuk aksi dan kreasi pada masyarakat, terutama yang menghadiri CFD.

Ke depan, pihak terkait yaitu Dinas Pendidikan perlu melibatkan diri untuk mengelola even tersebut dengan mengundang ekskul sekolah lainnya, mengingat jalanan di seputar alun-alun Bondowoso adalah milik bersama.

Explore Bondowoso

the Stonehenge van Java

Jangan salfok, salah fokus. Perhatikan gambar latarnya ya. Bukan tampilan foto figurannya. Itu adalah batu (betoh dalam bahasa Madura) raksasa yang membentuk formasi tertentu. Seperti Stonehenge di Inggris (https://id.wikipedia.org/wiki/Stonehenge). Untuk melihat itu, kita gak perlu jauh-jauh ke Inggris. Silakan Anda datang ke Solor, Cermee, Bondowoso.

Setelah itu, Anda bisa melanjutkan ke Bukit Teletubbies.

Guest House Jampit. Berikut salah satu liputan keren: https://travelingyuk.com/guest-house-jampit/41774/.

Harlah ke-3 ROQU

Pada Ahad, 21 April 2019, Rumah Tahfidh Rooghibul Qur’an Nangkaan Bondowoso memperingati harlah ke-3, yang dikemas dengan Khotmil Qur’an dan Doa Bersama, dilanjutkan dengan Pelatihan Penulisan Blog.

Pelaksanaan peringatan hari lahir ROQU ke-3 kali ini sedikit berbeda dengan kegiatan-kegiatan harlah lembaga/ pesantren pada umumnya. Acara yang digelar di Rumah Tahfidh Rooghibul Qur’an ini diawali dengan (1) Doa Malam Nisfu Sya’ban, dilanjutkan dengan (2) Khotmil Qur’an yang dibaca oleh semua Santri secara bergiliran mulai dari Juz 1 sampai Juz 30, dan ditutup dengan (3) Doa Khotmil Qur’an.

Masih dalam rangkaian peringatan harlah ke-3 ROQU, seluruh hadirin dan undangan disuguhi materi yang sangat menarik mengenai “Bagaimana kiat-kiat Menjadi Penulis” oleh Bapak Edy Jo (https://fb.me/EdyJo) seorang Blogger, Penulis, dan Dosen di Universitas Jember.

Beberapa poin paparan beliau antara lain:

  • Awali menulis dengan ide yang terlintas dalam fikiran langsung ditulis abaikan yang lain-lain yang bisa membuat ide putus, termasuk tanda baca, huruf kapital, membaca ulang ke atas.
  • Awali menulis dengan Mind Mapping, tulis judul besar ditengah kemudian buat cabang atau ranting, dengan konsep 5W 1H.
  • Fast Writing, Menulis dengan metode cepat maksudnya ketika sudah ada ide atau gagasan wujudkan dalam bentuk tulisan.

Acara pelatihan ditutup dengan praktik menulis. Disela sela peserta praktik menulis, ditambahkan motivasi menulis beliau mengatakan “Buku apapun yang Anda tulis yakinkan berguna meskipun tidak secara langsung, setidaknya ada orang lain yang tertarik untuk membaca.”